Follow Us:

Proteksi Tanaman

Awal mula Program Studi Proteksi Tanaman telah ada sejak tahun 1997 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104/DIKTI/Kep/1997 dengan nama Program Studi Hama dan Penyakit Tanaman. Pada tahun 2010, karena menurunnya minat mahasiswa pada mata kuliah Pertanian, maka empat program studi di Fakultas Pertanian (Hama dan Penyakit Tanaman, Agronomi, Hortikultura, dan Ilmu Tanah) digabung menjadi satu Program Studi, yaitu Program Studi Agroteknologi. Namun, pada kurun waktu 2010-2024, kompetensi ilmu hama dan penyakit tanaman masih tetap ada dengan sebutan “Bidang Kajian Utama (BKU) Proteksi Tanaman” pada Program Studi Agroteknologi. Pada tanggal 1 April 2024, Program Studi Proteksi Tanaman dibuka kembali melalui Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 286/E/O/2024.

===~~~===

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN KLINIK PROTEKSI TANAMAN SERIES: #001Coaching Clinic Penyusunan Proposal Kompetisi Bantuan Penelitian S1 Indofood Riset Nugraha


Palu, 5 Oktober 2024 – Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako (UNTAD), sukses menyelenggarakan acara Klinik Proteksi Tanaman Series: Coaching Clinic Penyusunan Proposal Kompetisi Bantuan Penelitian S1 Indofood Riset Nugraha. Acara ini berlangsung di ruang rapat senat Fakultas Pertanian dan dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai fakultas dan program studi.

Peserta kegiatan ini meliputi mahasiswa Bidang Kajian Utama (BKU) Proteksi Tanaman, mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), serta mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Tadulako. Dengan semangat kolaborasi lintas disiplin, acara ini bertujuan memberikan bimbingan intensif kepada mahasiswa untuk menyusun proposal penelitian yang kompetitif, terutama dalam rangka mengikuti program bantuan penelitian Indofood Riset Nugraha tingkat S1.

Klinik ini menghadirkan pembicara-pembicara berpengalaman, termasuk para dosen Proteksi Tanaman yang telah memiliki banyak prestasi dalam penelitian dan publikasi ilmiah. Selain itu, peserta juga diberikan materi terkait teknik penulisan proposal yang efektif, strategi menentukan tema penelitian yang relevan, serta tips untuk meningkatkan peluang lolos seleksi program penelitian.

Dalam sambutannya, Ketua Program Studi Proteksi Tanaman, Nur Edy, S.P., M.P., Ph.D., menyampaikan harapannya agar mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan kemampuan akademik sekaligus berkontribusi pada dunia penelitian. "Kami ingin menciptakan generasi muda yang inovatif dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional melalui penelitian berkualitas," ujarnya.

Acara ini juga menjadi wadah diskusi interaktif antara peserta dan pembicara. Mahasiswa terlihat antusias mengajukan pertanyaan terkait ide-ide penelitian yang mereka rencanakan. Salah satu peserta, Nurul, mahasiswa BKU Proteksi Tanaman, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat membantu dirinya dalam memahami proses penyusunan proposal penelitian yang baik.

Dengan terlaksananya Klinik Proteksi Tanaman Series ini, diharapkan akan muncul proposal-proposal penelitian unggulan dari mahasiswa Universitas Tadulako yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.

#UNTAD #ProteksiTanaman #IndofoodRisetNugraha #CoachingClinic #MahasiswaBerprestasi

===~~~===



Klinik Proteksi Tanaman Series #002: Pemanfaatan Data Cloud Berbasis Google Earth Engine untuk Riset Proteksi Tanaman dan Pertanian

Palu, 19 Oktober 2024 – Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako (UNTAD) kembali menggelar Klinik Proteksi Tanaman Series #002 dengan tema “Pemanfaatan Data Cloud Berbasis Google Earth Engine (GEE) untuk Riset Proteksi Tanaman dan Pertanian secara Umum”. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Senat Fakultas Pertanian UNTAD dengan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan peneliti yang antusias mendalami penggunaan teknologi data cloud dalam riset pertanian.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi Proteksi Tanaman, Nur Edy, Ph.D., yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya inovasi teknologi dalam bidang pertanian, khususnya proteksi tanaman. “Pemanfaatan teknologi seperti Google Earth Engine membuka peluang baru dalam riset berbasis data spasial dan analisis yang lebih mendalam. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan dan keterampilan baru bagi peserta,” ujar Nur Edy.

Sebagai narasumber utama, Nursalam, S.P., M.Si., seorang pakar dalam pemanfaatan teknologi digital untuk pertanian, memandu peserta memahami konsep dan aplikasi Google Earth Engine (GEE). GEE merupakan platform berbasis cloud yang memungkinkan pengguna mengakses dan menganalisis data geospasial dalam skala besar, termasuk data satelit yang relevan untuk pengelolaan tanaman dan mitigasi dampak lingkungan.

Dalam sesi pelatihan, peserta diberikan panduan langkah demi langkah untuk memanfaatkan GEE, mulai dari pengolahan data citra satelit hingga penerapannya dalam analisis kesehatan tanaman, pemetaan lahan pertanian, dan pemantauan kondisi lingkungan. Peserta juga diajak melakukan simulasi langsung menggunakan laptop mereka untuk mencoba aplikasi praktis GEE di bidang proteksi tanaman.

Dosen peserta kegiatan mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan sangat relevan dengan tantangan riset masa kini. “Kegiatan ini membuka wawasan kami untuk memanfaatkan data berbasis teknologi dalam penelitian. Saya berharap klinik seperti ini terus diadakan dengan tema-tema yang menarik,” tuturnya.

Klinik Proteksi Tanaman Series ini merupakan bagian dari upaya Program Studi Proteksi Tanaman UNTAD dalam mendukung mahasiswa dan peneliti untuk menguasai teknologi terkini demi kemajuan riset di bidang pertanian. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan riset-riset proteksi tanaman berbasis teknologi digital semakin berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi pengelolaan pertanian yang berkelanjutan.

#UNTAD #ProteksiTanaman #GoogleEarthEngine #RisetPertanian #InovasiTeknologi

===~~~===




Workshop Penyusunan Dokumen Awal Akreditasi Internasional di Fakultas Pertanian Universitas Tadulako


Palu, 2 Desember 2024 – Fakultas Pertanian Universitas Tadulako (UNTAD) menyelenggarakan Workshop Penyusunan Dokumen Awal Akreditasi Internasional sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan dan pengakuan global. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 2 Desember 2024, di Ruang Rapat Senat Fakultas Pertanian UNTAD dengan melibatkan sejumlah program studi di lingkup Fakultas Pertanian.  

Workshop ini merupakan mandat dari Universitas Tadulako yang diberikan kepada Program Studi Proteksi Tanaman untuk memimpin pelaksanaan kegiatan. Program studi yang turut menjadi peserta adalah:  

1. Program Studi Agroteknologi  

2. Program Studi Agribisnis  

3. Program Studi Proteksi Tanaman  

4. Program Studi Agroteknologi PSDKU Morowali  

5. Program Studi Agroteknologi PSDKU Tojo Una-Una  

 

Acara ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Dr. Ir. Muhardi, M.Si. yang dalam sambutannya menekankan pentingnya akreditasi internasional sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing universitas di kancah global. "Akreditasi internasional bukan hanya tentang pengakuan, tetapi juga komitmen kita untuk terus memberikan pendidikan berkualitas sesuai standar global," ujar beliau.  

 

Workshop ini menghadirkan narasumber utama, Dr. Sahrul Saehana, M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNTAD, yang memiliki pengalaman luas dalam penyusunan dokumen akreditasi. Dalam paparannya, Dr. Sahrul menjelaskan langkah-langkah strategis untuk mempersiapkan dokumen awal akreditasi internasional, mulai dari analisis standar akreditasi, penyusunan portofolio program studi, hingga tips menghadapi asesmen internasional.  

 

Peserta workshop juga mendapatkan sesi praktik langsung untuk menyusun dokumen awal masing-masing program studi, yang melibatkan diskusi dan konsultasi intensif dengan narasumber. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antarprogram studi dalam mencapai standar mutu internasional.  

 

Salah satu peserta, Dr. Nur Khasanah, Koordinator Program Studi Agroteknologi PSDKU Tojo Una-Una, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memahami proses akreditasi internasional yang selama ini dianggap kompleks. “Workshop ini memberi gambaran jelas tentang langkah-langkah yang harus kami tempuh untuk memenuhi standar akreditasi internasional,” katanya.  

 

Dengan terlaksananya workshop ini, Fakultas Pertanian UNTAD semakin optimis dalam menghadapi tantangan globalisasi pendidikan tinggi. Diharapkan, langkah awal ini dapat menjadi fondasi kuat untuk membawa program studi di Fakultas Pertanian UNTAD meraih akreditasi internasional dalam waktu dekat.  

 

#UNTAD #FakultasPertanian #AkreditasiInternasional #MutuPendidikan #ProteksiTanaman