Follow Us:
thumb

Program Studi Proteksi Gelar Kuliah Expert Bertema Taksonomi Tumbuhan dan Mikroba secara Molekuler

Palu — Program Studi Proteksi Fakultas Pertanian kembali menyelenggarakan kegiatan Kuliah Expert yang kali ini mengusung tema "Taksonomi Tumbuhan dan Mikroba secara Molekuler dengan Teknik High Throughput Sequencing", Jumat, 29 Agustus 2025, bertempat di ruang senat Fakultas Pertanian.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli, Dr. rer. nat. Rahadian Pratama, S.Si., M.Si, dosen dari Program Studi Biokimia, Institut Pertanian Bogor (IPB), yang dikenal luas di bidang biologi molekuler dan analisis genetik organisme pertanian. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan secara mendalam mengenai peran teknologi High Throughput Sequencing (HTS) dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasikan mikroba serta tumbuhan pada tingkat molekuler — sebuah pendekatan mutakhir yang kini banyak digunakan dalam riset bioteknologi, pertanian presisi, hingga pengelolaan hama terpadu.

Kuliah expert ini secara khusus dihadiri oleh mahasiswa baru Program Studi Proteksi angkatan 2025, sebagai bagian dari pengenalan awal terhadap wawasan ilmiah dan perkembangan teknologi terkini di bidang proteksi tanaman.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kolaborasi akademik lintas perguruan tinggi ini. Turut memberikan sambutan pula Koordinator Program Studi Proteksi, yang menekankan pentingnya penguasaan pendekatan molekuler dalam studi proteksi modern.

Kegiatan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme, di mana para mahasiswa baru menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi melalui sesi diskusi bersama narasumber. Kuliah ini tidak hanya memperluas wawasan peserta terhadap taksonomi molekuler, tetapi juga menanamkan semangat untuk aktif dalam riset dan inovasi di bidang perlindungan tanaman.

Melalui kegiatan ini, Program Studi Proteksi terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan berkualitas tinggi yang berbasis ilmu pengetahuan terkini dan relevan dengan kebutuhan dunia pertanian modern.



Komentar

blog comments powered by Disqus